Desa Kwaron – Minggu pagi belasan anak muda ini tampak sibuk dengan gerobaknya. Mereka mendorong gerobak dari kantor ke lokasi yang menjadi tempat mangkal barunya. Sebagian lain menyiapkan gelas, kompor hingga persedian kopi racik hingga sachet. Gerobak angkringan ini akan menjadi titik awal mereka untuk berkarya. Mereka adalah pemuda yang tergabung dalam Karang Taruna Desa Kwaron Kecamatan Diwek Jombang.
Mereka ingin merintis usaha angkringan dengan memanfaatkan pengunjung di Gantangan Kebo Kicak. Gantangan yang sudah ada sejak belasan tahun di lokasi belakang Balai Desa Kwaron. Ratusan pecinta burung yang hadir dari sejumlah kota ini setiap dua kali seminggu rutin melakukan latihan bersama hingga perlombaan adu kicau burung.
Setelah lokasi mangkal didapatkan, mereka langsung menggelar lapak dagangannga. Sebagian menyiapkan air hingga yang lain menata aneka minuman yang sudah disiapkan. Dengan memanfaatkan modal dari kas organisasi anak anak muda ini ingin mengembangkannya menjadi pemasukan organisasi. “Kita ingin mendapatkan pemasukan untuk memutar roda organisasi,” ujar Angga Rizqi Ketua Karang Taruna Desa Kwaron disela mendampingi anggotanya berjualan.
Angga menceritakan persiapan membuka angkringan ini sudah dilakukan anggotanya sejak akhir tahun kemarin. Saat mendapatkan dana pelatihan dan modal usaha dari pemerintah desa, dirinya membentuk tim untuk memantabkan program kerja tersebut. Mulai dari menggelar pelatihan barista hingga mengolah aneka minuman kekinian.
Di lokasi jualan tersebut, pihaknya menawarkan aneka minuman kekinian hingga minuman kopi kelas premium. Kopi jenis arabika hingga exelza ini akan dihadirkan untuk memberikan warna lain di lokasi lapak gantangan.
Meskipun modal yang dipakai tidak banyak, mereka berharap usaha ini bisa terus berkembang. Di tahap awal memang komoditas yang dijual tidak terlalu banyak, mereka menyesuaikan dengan modal pertama yang tidak sampai 1 juta. Ke depan mereka ingin mengajak warga dan pelaku UMKM yang ingin menitipkan dagangannya bisa dikelola bersama di lapak milik karang taruna.
Pola kerjanya bisa dibicarakan agar sama sama untung. Mereka berharap dengan membuka usaha ini karangtaruna ini memiliki sumber pemasukan mandiri dari usaha yang dirintis. Sehingga setiap kali menggelar kegiatan tidak hanya menggantungkan anggaran dari pemerintah atau donator lain.
Di Gantangan Kebo Kicak selama ini memang tidak banyak yang jualan apalagi mengelola potensi desa tersebut. Mulai dari parkiran, toilet umum hingga aneka makanan masih dikelola perorangan. Mereka berharap potensi desa ini bisa dikelola oleh desa melalui kelompok karangtaruna atau lembaga lain yang dianggap mumpuni. “Kita berharap potensi ini bisa dikelola secara lebih maksimal melalui lembaga desa,” harapnya. tim