Sejarah berdirinya (babad) Desa Kwaron berasal dari seorang pendiri atau penemu yang bernama Kyai Imam Ali seorang saudagar dari Timur Tengah yang pertama kali datang bersama para pengikutnya pada tahun 1931 yang pada akhirnya beliau membuka Hutan dan mendirikan sebuah perkampungan yang diberi nama Kwaron. Nama tersebut berasal dari barang dagangan beliau berupa ngaron dan kuali yang pada akhirnya dari sebuah perkampungan tersebut mengalami perluasan wilayah menjadi 5 (lima) Dusun.
Beliau bersama istri dan para pengikutnya hidup, beranak pinak sampai akhirnya wafat dan dimakamkan di sebelah utara desa. Makam pendiri Desa Kwaron ini, oleh warga masyarakat desa setempat saat ini dikeramatkan dan sering dikunjungi banyak orang untuk mendoakannya. Adapun seperti kebanyakan desa-desa lainnya di tanah Jawa, pemimpin dari sebuah desa disebut lurah atau kepala desa. Silsilah pemimpin (atau lurah) sejak berdirinya Desa Kwaron ini tidak banyak diketahui oleh masyarakat setempat.
Letak Desa Kwaron berada di sebelah Barat Daya dari ibukota Kecamatan Diwek, dengan jarak ± 3 Km yang dapat ditempuh dengan waktu sekitar 20 menit dan ± 8 km yang bisa ditempuh dengan waktu sekitar 35 menit (jarak Desa Kwaron dengan ibukota Kabupaten Jombang). Batas-batasnya adalah :
Sebelah Utara : berbatasan dengan Desa Diwek;
Sebelah Timur : berbatasan dengan Desa Jatirejo;
Sebelah Selatan: berbatasan dengan Desa Cukir;
Sebelah Barat : berbatasan dengan Desa Keras.
Desa Kwaron terletak pada ketinggian ± 300 meter di atas permukan air laut, mempunyai iklim tropis dan bersuhu 28° C sampai dengan 34° C. Keadaan tanahnya sangat subur sehingga sangat cocok digunakan untuk lahan pertanian padi, jagung, kedelai, kacang tanah dan palawija lainnya, serta tanaman perkebunan seperti tebu dan juga tanaman holtikultura.
sEMENTARA Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) Kampoeng Kwaron Desa Kwaron Kecamatan Diwek Kabupaten Jombang lahir atas niatan untuk memajukan desa. Sejumlah tokoh masyarakat, pemuda dan perangkat desa berkumpul memyamakan visi dan misi membangun desa. Dipilihnya Kelompok Informasi Masyarakat sebagai wadah karena dianggap yang mudah dan bisa dilakukan. Kemajuan teknologi didukung animo masyarakat akan informasi menjadi daya tarik tersendiri mendorong lahirnya organisasi yang dinaungi Dinas Komunikasi dan Informasi. KIM ini sudah mulai dirintis sejak 6 Pebruari 2020. KIM Kampoeng Kwaron bertekad menjadi relawan menggali potensi besar di kawasan wisata religi Gus Dur. Sedang pengembangan dan mulai eksis melalui aktifitas dan kegiatan blog sejak edisi blog mengudara.
Melalui webdesa ini diharapkan bisa memunculkan potensi potensi yang bisa merubah ke level ekonomi dan kesejahteraan warga.