Desa Kwaron – Setelah sempat 37 tahun tidak dilakukan ruwatan dusun, warga Dusun Kwaron Desa Kwaron Kecamatan Diwek Kabupaten Jombang Kamis malam kembali menggelar sedekan dusun. Ruwatan yang digelar di pinggir Jalan Gerilya Desa Kwaron ini bertujuan untuk menjaga keselamatan pengguna jalan dan warga sekitar. Pasalnya beberapa bulan terakhir kerap terjadi kecelakaan di jalan desa tersebut.

Kegiatan ruwatan ini di hadiri ratusan warga dusun hingga Kepala Desa Wiji Santoso dan sejumlah perangkat. Kepala Dusun Kwaron Sukardi didapok menjadi sesepuh sekaligus doa pembuka untuk keselamatan. “Setelah 37 tahun kita hari ini kembali menggelar sedekah dusun untuk menjaga keselamatan warga dan pengguna jalan,” ujar Suroso, pengantar acara membuka kegiatan perdana tersebut.
Suroso menyebut kegiatan ‘barikan’ di pinggir jalan untuk keselamatan desa ini harus dilanjutkan. Tidak hanya warga Dusun Kwaron,diharapkan bisa dilanjutkan pemerintah desa untuk meruwat desa secara keseluruhan. “Semoga sedekah desa ini menjadi kegiatan rutin dan bisa dikembangkan menjadi tradisi budaya desa,” pintanya.

Wiji Santoso Kepala Desa Kwaron mengaku mendukung seluruh kegiatan positif warga. Apalagi kegiatan yang mempererat kerukunan dan kebersamaan masyarakat. Kegiatan sedekah desa ini memang harus dilanjutkan untuk menjaga desa dari balak dan sesuatu yang bisa menganggu warga. “Pemerintah desa menyambut baik kegiatan untuk kerukunan dan kebersamaan ini,” katanya dalam sambutan.
Usai dilakukan doa pembuka oleh Kepala Dusun, dilanjutkan tahlil dan doa sejumlah tokoh agama. Mereka berdoa secara bergiliran meminta keberkahan dan keselamatan warga. Dengan khusuk ratusan warga yang hadir mengamini seluruh doa yang dibacakan oleh tokoh agama tersebut.
Adi Subiantoro Ketua RW di Dusun Kwaron ini mengaku kegiatan ini memang tidak direncanakan secara matang. Namun kegiatan spontanitas yang dilakukan sejumlah tokoh. Mereka mengaku perlu ada kegiatan membersihkan dusun atau tolak balak setelah beberapa bulan terjadi kecelakaan yang bisa membahayakan warga sekitar dan pengguna jalan. “Rencanaya spontan semoga bisa membawa berkah bagi semuanya,” ucapnya.
Cak Ateng, panggilan akrab ketua RW ini mengaku akan terus menjaga tradisi doa bersama dan sedekah desa. Meskipun dengan persiapan yang terbatas berkat dukungan seluruh warga dan pemerintah kegiatan bisa berlangsung lancar dan aman.
Ke depan kegiatan serupa menurutnya harus terus dilakukan. Tujuannya selain menjaga kerukunan dan kekompakan juga untuk mendoakan seluruh warga bisa selamat dan diberikan kelancaran disetiap urusannya. “Semoga ini menjadi awal yang baik untuk terus dikembangkan,” harapnya.
Usai menggelar doa bersama, kegiatan ditutup dengan makan tumpeng bersama. Warga tampak kompak dan rukun. Tidak hanya orangtua pria dan wanita, sejumlah anak muda dan anak kecil juga berbaur menjadi satu dalam lantunan doa memohon keselamatan. Aneka menu tradisional seperti ketela rebus hingga kacang rebus juga menjadi penambah keakraban obrolan usai kegiatan.tim