Desa Kwaron – IPAL Komunal Seblak Bersinar yang berada di Dusun Seblak Desa Kwaron Kecamatan Diwek Jombang menjadi penopang pengolahan limbah rumah tangga di Kawasan Wisata Religi Gus Dur. IPAL yang di kelola Kelompok Swadaya Masyarakat ini mampu menampung limbah dari 175 Kepala Keluarga. Dengan membayar iuran relative murah yakni Rp 5 ribu perbulan seluruh limbah ponten yang sebagian digunakan peziarah ini bisa di salurkan ke IPAL yang dibangun tahun 2015 silam.

Berada di tanah berukuran 20 meter di dalam Kawasan Wisata Relisi Gus Dur IPAL dibangun. Di atas bangunan berukuran panjang 16 meter dan lebar 3,5 seluruh limbah di kelola. Hasilnya limbah bisa keluar dalam bentuk air yang aman digunakan untuk pengairan lahan pertanian.


Sakimin Ketua Pemeliharaan Perawatan IPAL Komunal Seblak Bersinar mengatakan keberadaan IPAL Komunal ini sangat membantu masyarakat di sekitar kawasan. Dengan jumlah kapasitas 110 meter kubik perhari sebanyak 110 ponten mengalirkan limbah ke dalam IPAL tersebut. “Sejak dulu iurannya cuma 5 ribu perbulan,” ujarnya saat ditemui di lokasi,Minggu, 05 Mei 2024.


Bapak tiga ini anak menyebut keberadaan IPAL Komunal Seblak Bersinar sebenarnya cukup strategis. Strategis untuk dikembangkan dan di kelola sebagian bagian kawasan wisata, karena lokasinya berada di dalam kawasan wisata.


Pengembangan pengelolaannya bisa dijadikan taman wisata IPAL Komunal. Semisal bisa di bangun apotik hidup atau kebun tanaman herbal hingga jadi lokasi foto yang instagramable. Termasuk wisata edukasi pengelolaan ipal yang selama ini sudah dikembangkan di sejumlah lokasi. “Itu masih angan angan yang berusaha kami wujudkan,” ucapnya.


IPAL Komunal Seblak Bersinar in adalah program Sanitasi Berbasia Masyarakat (Sanimas) tahun 2015. Dana pembangunan sebesar 400 juta dari Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.


Dalam pola kerjanya, seluruh ponten yang berada di sekitar lokasi tersambung dengan pipa menuju pengelola IPAL. Seluruh limbah ponten langsung masuk ke dalam IPAL dan di kelola secara otomatis. Seluruh limbah rumah tangga ini kemudian keluar lagi dalam bentuk yang sudah aman digunakan untuk pengairan taman maupun lahan pertanian. “Seharusnya air bisa digunakan untuk pupuk taman yang rencananya akan dikembangkan,” urainya.


Karena pengembangan lokasi edukasi pegelola IPAL belum terealisasi, lokasi ini sementara digunakan oleh warga setempat untuk lokasi senam kesehatan. Puluhan Ibu rumah setiap minggunya memanfaatkan lahan terbuka di atas bangunan ini untuk mencari keringat. tim