Desa Kwaron – KH Fahmi Amrullah salah satu pengasuh Ponpes Tebuireng Jombang mendukung rencana pembentukan kelompok sadar wisata (Pokdarwis) di kawasan wisata religi Gus Dur. Pokdarwis, menurutnya bisa konsentrasi di luar lingkungan pesantren. “Pokdarwis ini bisa berkontribusi bersama pemerintah desa, ” ujar Gus Fahmi, panggilan akrab KH Fahmi Amrullah Hadzik kepada Tim Media Desa.

Gus Fahmi mengakui masih banyak potensi yang bisa dikembangkan di kawasan wisata religi Gus Dur. Terutama di Kawasan Makam Gus Dur (KMGD) yang dikelola UPTD hingga keberadaan Museum Islam Nusantara KH Hasyim Asy’ari (MINHA).
Pokdarwis bisa berkontribusi dalam hal lain yang belum tercover oleh pemerintah. Seperti pengelolaan penginapan, guide peziarah hingga menghubungkan lokasi wisata yang ada di sekitar Gus Dur.
Desa sebagai pemangku wilayah bisa menjadikan pokdarwis berperan aktif di dalamnya. Baik potensi ekonomi maupun potensi pengembangan SDM orang orang yang selama ini berada di Kawasan Wisata Religi Gus Dur.
Apalagi masih banyak potensi yang bisa dikembangkan di kawasan desa Kwaron dan Desa Cukir, sebagai lokasi administrasi keberadaan wisata religi Gus Dur. “Setiap hari ribuan peziarah datang, apalagi hari libur jumlahnya berlipat, ” pungkas dzuriyah pendiri NU KH Hasyim Asy’ari.
Ketua PCNU Jombang ini berharap kelompok pemudadi Desa Kwaron dan Desa Cukir bisa berperan di dalam kelompok tersebut. Terutama untuk pengembangan wisata disekitar wisata religi Gus Dur sebagai wisata penyangga.
Sakimin ketua KSM Seblak Bersinar yang mengelola IPAL Komunal mendukung rencana pembentukan Pokdarwis di Wisata Religi Gus Dur. Pokdarwis ini nanti bisa menjadi wadah untuk pengembangan wisata bagi masyarakat. “Saya setuju jika ada pokdarwis, bisa saling membantu,” ujarnya.
Sakimin selama ini bergerak bersama KSM dalammengelola IPAL Komunal yang ada di sekitar wisata religi Gus Dur. Ratusan toilet dan wc menjadi binannya untuk pengelolaan limbah menjadi air bersih. Tim Media Desa.