Desa Kwaron – Memperingari Haul Gus Dur ke 15, Komunitas Informasi Masyarakat (KIM) Kampoeng Kwaron Desa Kwaron Kecamatan Diwek Jombang menggelar Pelatihan Tour Guide Pemandu Wisata. Sasaran peserta pelatihan adalah anggota Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Kwaron Bangkit, anak muda serta warga Kwaron. Pelatihan ini diharapkan bisa menjadi pengetahuan sekaligus ketrampilan warga dalam mengembangkan skil mengenalkan wisata ke masyarakat.

Kegiatan ini digelar di kedai Sukotirto Dusun Sukopuro Desa Kwaron Kecamatan Diwek Jombang, Rabu, 25 Desember 2024. Hadir sebagai pemateri Giyan Dwi Febiantarisa, Asisten Penata Pameran dan Pemandu Museum Islam Indonesia KH Hasyim Asy’ari. “Kita menyambut kegiatan seperti ini yang bisa menjadi bagian peningkatan pengetahuan,” ujar Akwan, Ketua Pokdarwis Kwaron Bangkit menyambut acara pelatihan tersebut.
Giyan, sang pemateri tampak lugas memberikan motivasi dan informasi pentingnya mengenalkan wisata kepada setiap pengunjung yang ada. Kemampuan mengenali sejarah dan keberadaan obyek wisata ini penting dipahami untuk bisa mengenalkan kepada para pengunjung. “Pentingnya memahami obyek wisata terlebih dahulu sebelum menjadi pemandu wisata,” kata Giyan Dwi Febiantarisa kepada seluruh peserta.
Tiga puluh menit menyampaikan materi, Giyan mencoba mempertajam kemampuan peserta dengan menguji menjadi pemandu wisata. Anak anak muda yang hadir diajak praktek langsung menyampaikan dan mengajak pengunjung memahami wisata yang dikunjunginya. Beberapa peserta tampak antusias mengenalkan wisata kepada peserta lain dengan kemampuan dan gaya bahasa masing masing.
Sementara itu M Fauzan, Komisi B DPRD Kabupaten Jombang saat memberikan sambutan penutupan kegiatan menyambut baik kegiatan anak anak muda di kawasan wisata religi Gus Dur. Mereka diharapkan bisa menjadi motor penggerak untuk menjadi bagian dari pengembangan wisata di kota santri. “Jombang dikenal dengan kota santri, seyogyanya potensi kota santri ini harus berkembang dan memberikan pengaruh positif kepada masyarakat,” ujarnya.
Gus Dur dan Ponpes Tebuireng menjadi salah satu magnet kunjungan terbesar di Kota Santri. Selain tiga ponpes besar lainnya yakni Ponpes Mambaul Ma’arif Denanyar, kemudian Ponpes Bahrul Ulum Tambakberas dan terakhir Ponpes Rejoso Peterongan.Seluruh ponpes memiliki daya tarik tersendiri dengan masing masing peminatnya.
Fauzan berharap potensi besar kota santri ini bisa menjadi ladang peningkatan ekonomi, terutama bagi warga sekitar. Desa Kwaron Kecamatan Diwek salah satu desa yang seharusnya menerima manfaat dari keberadaan potensi besar itu. “Desa Kwaron harus menjadi bagian dari pengembangan potensi itu,” harapnya.

Soal pengembangan wisata, Fauzan mengatakan wakil rakyar di gedung DPRD sudah menyiapkan perda kepariwisataan. Perda ini diharapkan akan menjadi payung dan dasar dalam pengembangan wisata di kota santri. “Nanti akan kita sinkronkan dengan program bupati terpilih sebelum di sahkan raperdanya,” pungkasnya. Tim